.quickedit{ display:none; }
Kembali lagi ke atas

struktur virus


          Ciri virus lainya yang tidak dimiliki oleh sel makluk hidup adalah tubuh virus hanya tersusun atas selubung (disebut kapsid) yang tersusun atas molekul protein, dan bagian isi yang tersusun atas asam nukleat. Jadi, virus tidak memiliki sitoplasma seperti pada sel, serta tidak memiliki organel sehingga tidak melakukan metabolisme. Oleh karena itu para pakar tidak memungkinkannya untuk memiliki struktur sebagaimana struktur sel. Satu unit lengkap virus yang mempu mengifeksi organisme hidup disebut virion (Istamar Syamsuri, dkk 2007:52)
Lihat video struktur virus, berikut ini :



Video diatas merupakan struktur dari virus bakeriofag (f4). Dimana struktur tubuhnya terdiri dati 2 bagian, yaitu bagian kepala dan bagian ekor.           
              Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Hanya memiliki satu macam asam nukleat (RNA dan DNA). Dari video diatas dapat dilihat bahwa tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubang atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
1) Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
2) Kapsid
Kapsid adalah selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang disebut kapsomer. Misalnya, kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai pelipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga terdiri atas protein monomer protein-protein monomer yang identik, yang masing-masing terdiri dari rantai peptida.
3) Isi tubuh
Isi tubuh yang sering disebut virion. Adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA), contoh adalah sebagai berikut.
(a) Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
(b) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya paramixovirus.
(c) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein, dan banyak lipida, contohnya virus cacar.
4) Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang di lengkapi benang / serabut.
1. Bentuk Virus
Berdasarkan arsitektur kapsid seperti yang dapat diamati di bawah mikroskop electron, menurut  Tarigan (217-218) virus dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe morfologi yaitu:
a. Virus yang berbentuk helik (helical virus)
Bentuknya menyerupai batang yang penjang, agak kaku dan lentur (fleksibel). Kapsid sebagai tabung silinder yang pendek berbentuk seperti helik yang mengelilingi asam nukleat virus.
Contoh : virus yang menyebabkan penyakit mosaic pada tanaman tembakau (TMU) dan vitus yang dapat memangsa baketri (bakteriofage, M13)
b. Virus polyhedral
Virus polyhedral berbentuk seperti polyhedron sehingga memberi kesan seperti bentuk kristal.
Contoh : virus hewan, virus tanaman, dan virus bakteri merupakan virus polyhedral yang mempunyai bidang sisi yang banyak.kapsid dari kebanyakan virus ini berbentuk ikosahedron (acosahedron) yaitu polyhedron beraturan dengan 20 bidang segitiga dan 20 sudut. Kapsomer dari tiap-tiap bidang membentuk segitiga sama sisi. Suatu contoh dari virus npolihedral yang berbentuk ikosa hedron adalah adenovitus dan virus polio.
c. Virus yang berkulit
Telah kita ketahui bahwa kapsid beberapa jenis virus diselubungi oleh suatu kulit yang disusun oleh kombinasi senyawa-senyawa protein, lipid dan karbohidrat. Virus-virus ini berbentuk bulat dan bermacam-macam (polimorfik) karena sifat kulit yang kaku. Virus yang berbentuk helik dan polyhedron dapat mempunyai kapsid yang berkulit.
Contoh : Virus helik yang mempunyai kulit adalah virus influenza, dan virus poliheron yang berkulit adalah “herpes simplex virus”.
d. Virus komplek
Beberapa virus, terutama virus bakteri mempunyai struktur yang amat komplek (rumit) sehingga dinamakan virus komplek.
Contoh : Virus cacar (poxvirus), tidak mempunyai kapsid yang jelas tetapi mempunyai kulit (coat) yang menyelubungi asam nukleat. Bakterifag yang mempunyai sebuah kapsid yang merupakan tempat melekatnya bentuk tambahan.
Apabila kita amati struktur dari bakteriofag, akan jelas terlihat bahwa bagian kepala kapsid berbentuk polyhedral, sedang bagian ekor berbentuk helical. Bagian kepala dari virus ini mengandung asam nukleat.
2. Bagian Tubuh
Bagian inti tersusun atas asam inti (asam nukleat). Asam nukleat yang menyusun virus pada umumnya hanya satu untaian, keculi pada virus influenza terdapat 6-8 untaian. Setiap untaian asam nukleat mengandung 3.500 sampai 600.000 nukleotida. Jika diperkirakan 1 gen tersusun atas 1000 nukleotida, maka diperkirakan virus hanya tersusun atas dua atau beberapa ratus gen ( Irianto, 2006:192)
Virus memiliki asam nukleat yang bervariasi, ada yang memiliki Deoxyribonukleic Acid (DNA) atau asam deoksiribonukeat ganda terpilin dan DNA tunggal terpilin. DNA tersebut berbentuk linier (lurus) atau sirkuler (melingkar). Beberapa virus ada yang memiliki asam nukleat yang berupa rantai tunggal, ada yang berupa rantai ganda. DNA atau RNA merupakan materi genetik, yakni berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan inti yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA dan virus RNA. Sebagian besar virus yang menginfeksi manusia merupakan virus RNA, contohnya virus influenza dan HIV. Virus cacar merupakan virus DNA. Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa macam enzim (ibit, 2006:192)
              
              Gambar: Virus dengan Asam Nukleat DNA dan RNA
Asam nukleat suatu virus diselubungi oleh suatu kapsid yang terdiri dari protein. Secara morfologi kapsid itu terdiri dari sub unit-sub unit yang dinamakan kapsomer (capsomeres). Kapsomer terdiri dari sejumlah sub unit protein atau molekul yang dinamakan protomer. Pada beberapa virus, kapsidnya ditutupi oleh suatu kulit (semacam mplop) yang biasanya terdiri atas beberapa kombinasi lipid, protein, dan karbohidrat. Organisasi molekul dari kulit ini belum diketahui dengan jelas. Pada beberapa virus hewan dapat dilepaskan dari sel inang oleh suatu membrane plasma sel inang. Lapisan inilah yang menjadi kulitnya virus. Dalam beberapa hal, kulit mengandung protein yang ditandai oleh komponen sel yang norma. Kulit virus ini dapat dilengkapi dengan tonjolan-tonjolan pada permukaannya yang disebut “spike”. Adanya spike (duri) ini merupakan ciri dari beberapa virus yang yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengadakan identifikasi ( Tarigan,1988:216).
Kemampuan suatu virus tertentu seperti virus influenza untuk menggumpalkan sel-sel darah merah berkaitan dengan duri-duri yang dapat mengakibatkan hemaglutimasi (hemaglutimation). Ada juga virus yang mempunyai kapsid yang tidak berkulit yang berfungsi untuk melindungi asam nukleat dari enzim nuclease yang terdapat di dalam cairan tubuh jasad hidup.
3. Ukuran Virus
Ukuran virus adalah partikel berukuran sangat kecil yang dapat menginfeksi hampir semua jenis organisme. Ukuranya sekitar 20-300 milimikron (1milimikron = 1x10-6mm). jadi, uikuranya jauh lebih kecil dibangdingkan bakteri yang berukuran 10 mikron(1 mikron = 1x10-3). Karena ukuranya yang kecil itu, virus tidak dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Virus hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop electron. Virus dapat lolos dari sarinagn keramik (ceramic filter), padahal bakteri tidak. Jadi, seandainya cairan yang mengandung bakteri dan virus disaring dengan saringan keramik, bakteri dapat disaring sedangkan virus tidak (Irianto, 2006:197).
             Gambar: perbandingan antara virus dengan sel
Virus bukanlah sel karena ukuranya yang kecil, tidak memiliki sitoplasma, membrane sel, ribosom dan dapat dikristalkan. Sampai sekarang, para ilmuan belum mencapai kesepakatan apakah virus merupakan makluk hidup atau bukan, karena virus tidak mengalami pertumbuhan dan melakukan metabulisme, srta tidak dapat berkembang biak dengan sendirinya. Virus memiliki sebagian sifat yang menyatakan sebagai makluk hidup, namun tidak semua kriteria kehidupan dipenuhinya. Apabila kita meninggalkan virus dalam suatu botol yang kering, virus akan menghablur seperti kristal garam atau gula, dan tidak akan tumbuh, berkembang, bereplikasi, atupun mati. Degan demikian virus dikatakan sebagai makluk peralihan antara hidup dan tidak hidup (ibit, 2006:197).

2 komentar:

Anonymous 10 September 2016 pukul 08.09  

Makasih... mambantu tugas... (^_^)9

purnama 17 Mei 2017 pukul 07.38  

terimakasih banyak, ijin refrensi tentang struktur virus ya, terimakasih, salam kenal

Posting Komentar

About this blog

Blog ini merupakan bentuk blog paket pembelajaran Biologi yang menyajikan materi pokok Virus, dimana sasaran pembuatan blog ini di peruntukkan untuk siswa kelas X semester 1 sebagai salah satu sumber belajar mandiri.