Paket blog pembelajaran ini disesuaikan dengan SK dan KD yang berlaku;
Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsi pengelompokkan makluk hidup
Kompetensi Dasar : 2.1 Mendiskripsikan cirri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
Blog ini merupakan paket pembelajaran biologi yang menyajikan materi pokok “virus” yang diperuntukkan untuk siswa kelas X semester 1.
Tujuan Pembelajaran :
1.Siswa mampu mengetahui dan mamahami ciri-ciri dan struktur virus
2.Siswa mampu menjelaskan perkemabangbiakan (replikasi) virus
3.Siswa dapat mengetahui peranan virus yang menguntungkan dan yang merugikan bagi kehidupan
4.Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh virus
Indikator :
1)Mengidentifikasi ciri-ciri dan struktur virus
2)Menjelaskan cara perkembangbiakan virus (replikasi virus)
3)Merangkum informasi peranan virus bagi kehidupan
4)Mendata jenis penyakit yang disebabkan oleh virus yang dicari dari referensi atau dokumen
Melalui Blog ini diharapkan menjadi suatu fasilitas sebagai salah satu sumber belajar mandiri bagi siswa, sehingga mampu meningkatkan ketertarikan, motivasi, serta mempermudah siswa dalam mempelajari Biologi
Gambar di bawah ini adalah salah satu contoh halaman yang ada di dalam blog ini, tepatnya pada halaman HOME. untuk lebih jelasnya liat dan baca dulu...............
Jika ingin menampilkan blog ini, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan:
Pastikan browser yang Anda gunakan adalahMozilla Firefox atau Opera untuk tampilan yang lebih baik. Tapi kalau memakai internet explorer juga bisa.
Nyalakan speaker atau colokkan handsfree (bagi yang biasa ngenet di warnet) jika ingin mendengarkan musik secara langsung dari blog ini. Karena dalam blog ini sudah tersedia fasilitas musik didalamnya secara otomatis
Beberapa aplikasi hanya bisa tampil dengan menggunakan Flash dan Movie. Pastikan komputer Anda sudah terinstal programnya.
Kemudian,untuk mengetahui seluk beluk dalam blog ini. Silahkan perhatikan gambar diatas. Berikut ini adalah keterangannya:
perhatikan gambar berikut!!!! Gambar ini merupakan contoh dari bentuk-bentuk virus
Mendengar kata“Virus” kita akan mengkaitkan dengan penyakit. Memang benar hampir semua virus menimbulkan penyakit, mulai dari yang ringan seperti influensa, sampai yang mematikan seperti ebola, AIDS, flu burung dan yang lagi marak dibicarakan sekarang ini yaitu flu babi. Pernahkah kamu pikirkan bahwa tampaknya semakin banyak penyakit “baru” yang ditimbulkan oleh jenis virus “baru” ? Mengapa virus dapat menyebabkan penyakit, apakah sebenarnya Virus itu, bagaimanakah ciri-cirinya dan bagaimanakah virus yang awalnya menimbulkan penyakit hanya pada hewan, kemudian dapat menimbulkan penyakit pada manusia, seperti yang terjadi pada avian influenza (flu burung)?
Untuk lebih mengetahui virus lebih mendalam, mari kita pelajari dalam blog paket pembelajaran ini…….
Virus berasal dari bahasa latin yang berarti “racun” atau dapat diartikan suatu partikel penginfeksi (agen infeksius) yang mengandung molekul asam nukleat DNA dan RNA yang terbungkus dalam lapisan protein (kapsid) dan berukuran sangat kecil berkisar antara 20-200 nm (Salomon 2002:485).
Virus berbeda dengan bakteri dan organisme seluler yang lain. Virus terdiri dari salah satu asam nukleat (RNA atau DNA). Asam nukleat ini diselubungi oleh selubung protein. Selubung protein ini disebut kapsid. Virus memiliki sifat-sifat khas dan tidak merupakan jasad yang bisa berdiri sendiri. Untuk hidup dan perbanyakan dirinya memerlukan jasad hidup lainya. Asam nukleat virus mengandung bahan genetic untuk membentuk protein untuk membentuk selubung virus, disamping itu virus mempunyai enzim khusus yang dapat merusak dinding sel inang dan melakukan replikasi dalam inang. Kebanyakan virus (virus hewan) diselubungi membran pembungkus misalnya pada virus influenza dan virus herpes (Theresia, dkk 2008:75).
Menurut Campbell (2002:341-342) sejarah penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh Adolf Mayer ilmuan Jerman yang meneliti penyebab pertumbuhan tembakau menjadi terhambat (kerdil) dan daunnya berwarna belang-belang. Penyakit mosaic menular ketika ia menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang berpenyakit ke tanaman tembakau sehat dan menyimpulkan penyakit tersebut dikarenakan oleh bakteri yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Artinya ada sesuatu yang dipindahkan dari tembakau yang sakit ke tembakau yang sehat yang merupakan agen penyakit dari binti-bintik kekuningan pada daun tembakau.
Ciri virus lainya yang tidak dimiliki oleh sel makluk hidup adalah tubuh virus hanya tersusun atas selubung (disebut kapsid) yang tersusun atas molekul protein, dan bagian isi yang tersusun atas asam nukleat. Jadi, virus tidak memiliki sitoplasma seperti pada sel, serta tidak memiliki organel sehingga tidak melakukan metabolisme. Oleh karena itu para pakar tidak memungkinkannya untuk memiliki struktur sebagaimana struktur sel. Satu unit lengkap virus yang mempu mengifeksi organisme hidup disebut virion (Istamar Syamsuri, dkk 2007:52)
Lihat video struktur virus, berikut ini :
Video diatas merupakan struktur dari virus bakeriofag (f4). Dimana struktur tubuhnya terdiri dati 2 bagian, yaitu bagian kepala dan bagian ekor.
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Hanya memiliki satu macam asam nukleat (RNA dan DNA). Dari video diatas dapat dilihat bahwa tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubang atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor. 1) Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
2) Kapsid
Kapsid adalah selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang disebut kapsomer. Misalnya, kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai pelipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga terdiri atas protein monomer protein-protein monomer yang identik, yang masing-masing terdiri dari rantai peptida. 3) Isi tubuh
Isi tubuh yang sering disebut virion. Adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA), contoh adalah sebagai berikut.
(a) Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
(b) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya paramixovirus.
(c) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein, dan banyak lipida, contohnya virus cacar. 4) Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang di lengkapi benang / serabut.
Virus merupakan parasit intraseluler obligat; mereka hanya dapat bereplikasi di dalam sel inang. Virus yang berisolasi tidak dapat bereplikasi atau melakukan hal-hal lainya, kecuali menginfeksi sel inang yang cocok. Virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme dan tidak memiliki ribosom atau peralatan lainya untuk membuat proteinya sendiri. Oleh karena itu, virus yang terisolasi hanya merupakan paket-paket yang berisi sekumpulan gen yang berpindah dari satu sel inang ke sel inang lainnya (Champbell, 2002; 343-344)
Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi dan memparasiti beberapa jenis sel inang tertentu. Jenis-jenis inang yang dapat diinfeksi dan diparasiti oleh virus disebut kisaran inang. Penentuan inag ini bergantung pada evolusi system pengenalan yang dilakukan oleh virus tersebut. Virus mengidentifikasi sel inangnya dengan menggunakan kesesuaian “lock and key atau lubang dan kunci” antara protein dibagian luar virus itu dengan molekul-molekul reseptor spesifik pada permukaan sel. (kemungkinan reseptor muncul pertama kali karena ia menjalankan fungsi yang bermanfaat bagi organisme tersebut.). beberapa virus memiliki kisaran inang yang cukup luas sehingga dapat melingkupi beberapa spesies. Virus flu burung, misalnya, dapat juga menginfeksi babi dan manusia, dan virus rabies dapat juga menginfeksi sejumlag spesies mamalia, termasuk raku, singung, anjing dan manusia (ibit; 344)
Ada dua cara replikasi virus yaitu daur litik dan daur lisogenik. Meskipun media yang digunakan oleh virus masuk dan keluar dari sel induk berbeda-beda, tapi mekanisme dasar pengadaannya sama untuk semua virus. Siklus hidup virus yang paling mudah dipahami adalah siklus hidup bakteriophage.Phage bias menggandakan diri melalui dua mekanisme aleternatif: daur litik (virulen) atau daur lisogenik (avirulen). Daur litik berakhir dengan lisis (pecah) dan matinya sel induk, sedangkan pada daur lisogenik sel induk masih tetap hidup (Peleezar, 1986:268).
1. Daur Litik
Perhatikan gambar berikut ini:
Gambar: Daur litik dari faga T4
Faga T4 memiliki sekitar 100 gen, yang ditranskripsi dan ditranlasi menggunakan peralatan sel inangnya. Salah satu gen faga pertama yang ditranlasi setelah infeksi mengkose enzim yang memotong DNA sel inang tersebut. DNA faga terlindungi karena mengandung bentuk sitosin termodifikasi yang tidak dapat dikenali oleg enzim. Nukleotida yang dielamatkan dari DNA sel ini digunakan untuk membuat salinan genom faga. Keseluruhan siklus litik, mulai dari pertama kali faga kontak dengan permukaan sel sampai ke proses lisis, hanya menghabiskan waktu sekitar 20-30 menit pada suhu 370C.
Menurut Tortora (2004:388) tahap daur Litik litik yaitu sebagai berikut:
a. Attachment (penempelan)
Ujung akar dari virus pada bagian penerima (receptor side) dipermukaan sel bakteri. Receptor yang khusus pada bakteri merupakan bagian lipopolisakarida. Walaupun setiap struktur permukaan dapat berfungsi sebagai penerima phage termasuk flagella, pilli dan karbohidrat maupun protein yang terdapat pada membrane atau diding sel bakteri. Setelah terjadi adsorbsi benang-benang ekor, maka terjadi absorbsi jarum ekor (fail pin) yang kemudian disusul dengan penetrasi
b. Penetration
Setelah adsorbsi terjadi, phage menginjeksukan DNA (asam nukleat) ke dalam sel bakteri dengan mengeluarkan suatu enzim disebuit lisozim yang dapat menguaikan bagian-bagian dari diding sel bakteri. Selama proses penetrasi, bagian pembungkus (sheath) ekor berkontraksi sehingga ekor tertarik ke dalam sel. Ketika ujung inti ekor sampai pada membran plasma sel bakteri, DNA yang terdapat pad abegian kepala phage memasuki inti ekor melalui membrane plasma dan terus masuk ke dalam sel. Bagian kapsid dari kebanyakan phage tetap tinggal di luar sel bakteri
c. Biosynthesis (biosintesis)
Ketika DNA bakteriophage mencapai sitoplasma sel hospes, terjadilah biosintesis asam nuleat virus dan protein. Dalam proses ini DNA virus mengendalikan “mesin metabolic” dari sel hospes sehingga transkripsi RNA dari kromosom hospes terhenti, karena DNAnya sudah rusak, kemudian DNA virus mencetak mRNA. Oleh karena enzim-enzim hospes masih berfungsi, maka energi virus terus diproduksi dan digunakan untuk mensintesis DNA phage dan protein. Pada awalnya phage menggunakan nukleotida dan beberapa enzim dari sel hospes untuk mensintesis DNA phage dan segera setelah itu terjadilah biosintesis protein virus. Ribosom enzim-enzim dan asam-asam amino dari hospes digunakan untuk mensintesis protein-protein virus dan protein kapsidnya. Perlu diingat bahwa selama penetrasi berlangsung, bagian kapsid virus berada di luar hospes. Ini berarti bahwa DNA phage harus mempersiapkan “template” untuk menghasilkan semua komponen-komponen virus termasuk DNA phage sendiri. DNA phage ini dapat mencetak mRNA untuk tranlasi enzim-enzim phage dan protein kapsid. Dalam beberapa menit selama infeksi, phage yang komplit tidak dijumpai di dalam sel hospes. Hanya komponen-komponen yang terpisah seperti DNA dan protein yang dapat dideteksi.
d. Maturasi (pematangan)
Dalam proses ini DNA bakteriophage dan kapsid bergabung sedemikian rupa sehingga membentuk virion yang lengkap, dimana prosesnya dikendalikan oleh gen-gen virus. Kepala phage dan ekor dipisah oleh sub unit protein-proten. Bagian kepala dibungkus oleh DNA virus sedang bagian ekornya melekat pada bagian leher. Pada banyak virus yang sederhana, asam-asam nukleat dan kapsidnya berkumpul dengan spontan untuk membentuk virion tanpa pengendalian oleh gen-gen.
e. Realesse (pelepasan)
Tahapan terakhir dari penggandaan virus adalah pelepasan virus dari sel induk. Istilah lisis biasanya digunakan untuk tahapan ini dalam proses penggandaan dari phage T4 karena dalam hal ini, membrane plasma membuka (lisis), lysozym yang dihasilkan oleh gen phage disintesiskan di dalam sel. Enzim ini menyebabkan pecahnya dinding sel bakteri dan sel bakteriophage yang baru terbentuk dilepaskan dari sel induk. Phage ynag dilepas menginfeksi sel-sel rentan disekitarnya, dan siklus penggandaan diri virus terulang di dalam sel tersebut Gambar: Siklus Litik
untuk lebih bisa memahami proses siklus litik, lihat video di bawah ini :
video: siklus litik
Penelitian pada fag yang menyerang bakteri Escherichia coli menunjukkan bahwa ada virus yang mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan ada yang tidak. Virus T4 mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan karenanya daur hidup virus tersebut dinamakan sebagai daur litik. Sedangkan virus lamda yang tidak mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan daur hidup virus tersebut dinamakan daur lisogenik. Dalam kasus demikian, bakteri masih dapat hidup dan bereplikasi. Akan tetapi, suatu saat DNA virus akan menyerangnya dari dalam.
Secara umum, virus merugikan karena jenis-jenis virus yang berbeda menginfeksi dan menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Virus dikenal sebagai penyebab wabah penyakit yang sekarang sering kita dengar seperti Savere Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Aqcuired Immuno Deviciency Syndrome (AIDS). Penyakit lain pada manusia yang diakibatkan oleh virus adalah mata belek, influenza, polio, cacar, campak, hepatitis, rabies, herpes, gondong, kanker, ebola, flu burung, dan masih banyak lagi. Pada tumbuhan, umumnya virus ditularkan melalui serangga yang membawanya satu tumbuhan ke tumbuhan lainnya. Contoh virus yang sangat merugikan tumbuhan adalah penyakit mosaic yang menghasilkan bercak-bercak kuning pada tembakau, kentang, tomat, dan lain-lain. Pada hewan, virus adalah penyebab rabies pada anjing dan monyet serta penyakit kuku dan mulut pada ternak sapi (Koes Irianto, 2006:204).
1.Penyakit Tumbuhan yang Disebabkan oleh Virus
a)Mosaik, penyakit yang menyebabakan bercak kuning pada tembakau, kacang, kedelai, tomat, kentang, dan beberapa jenis labu. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mosaic Virus (TMV).
b)Penyakit kuning pada cabai dan tomat yang disebabkan oleh Begomovirus (Bean golden mosaic virus).
c)Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang Turnip yellow mosaic virus (TYMV).
Tanaman yang terinfeksi virus biasanya tidak dapat diobati dan harus dibakar untuk mencegah penyebaran penyakit (Pratiwi, dkk, 2007: 25)
2. Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus
a)Influenza
Penyebab influenza adalah virus golongan orthomyxovirus yang bebbentuk seperti bola. Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan. Berdasarkan komposisi proteinnya, virus influenza dibagi menjadi 3 tipe, yaitu tipe A, tipe B, dan tipe C. tipe A dan C dapat menginfeksi mausia dan hewan, sedangkan tipe B hanya menginfeksi manusia. Diantara ketiga tipe tersebut tipe A merupakan virus influenza yang paling berbahaya. Virus ini merupakan penyebab wabah influenza pada tahun 1918, 1957, dan 1968 yang menimbulkan korban jiwa.
Gejala influenza adalah demam, sakit tenggorokan, hidung bersin, dan kehilangan nafsu makan. Orang yang terkena influenza biasanya akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari. Penyakit influenza dapat dicegah dengan menjaga daya tahan tubuh dan menghindari kontak langsung dengan penderita influenza. Usaha pencegahan lainnya adalah dengan memberikan vaksin influenza. Vaksin influenza merupakan virus yang dilemahkan atau dalam keadaan tidak aktif. Jika orang yang sehat diberikan vaksin ini, maka tubuhnya akan membentuk kekebalan terhadap penyakit influenza.
b)Flu burung
Flu burung pertama kali dideteksi pertama kai di Hongkong pada tahun 1977, kemungkinan kembali merebak di akhir tahun 2003. Hingga akhir 2004, flu burung telah menyebar ke 10 negara Asia. Indonesi masuk diantaranya dan memiliki jumalh kasus terbanyak presentasi kematian yang masih tinggi.
Flu burung atau Avian Influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti unggas dan ammalia. Penyebab penyakit ini termasuk influenza tipe A, Strain H5N1. Sifat virus ini adalah :
1)Dapat bertahan hidup di air hingga 4 hari pada suhu 220C dan lebih 30 hari pada 00C.
2)Virus dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh atau tinja unggas, tetapi mati pada pemanasan 600C selama 30 menit.
Unggas yang sakit menularkan virus melalui ludah, lender, darah, dan tinja. Penyebaran flu burung terjadi pada polpulasi unggas di satu peternakan dan dapat meluas ke peternakan di sekitarnya. Penyebaran kepada manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang sakit atau dengan unggas yang sakit dengan permukaan yang terkontaminasi tinja atau secret unggas tersebut.
Gejala yang dialami oleh manusia yang terinfeksi umumnya dalah demam, sakit tenggorokan, batuk, dan nyeri otot. Pada beberapa kasus terjadi pula gangguan pernapasan dan pneumonia. Hal ini tergantung pada sistem kekebalan tubuh penderita. Gejala lebih lanjut dari flu burung adalah kerusakan jaringna tubuh yang menyebabkan kematian.
Tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah flu burung adalah:
1)Daging ayam yang dikonsumsi harus dimasak minimal pada suhu 800C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan minimal pada suhu 640C selama 5 menit.
2)Menjaga kebersihan lingkungan
3)Menjaga kebersihan diri, misalnya mencuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah kegiatan.
Orang-orang di sekitar peternakan unggas paling beresiko terkena flu burung. Usaha pencegahan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1)Menggunakan pelindung (masker dan kacamata khusus) ketika melakukan pekerjaan yang berdekatan dengan unggas.
2)Mencuci alat-alat yang dipergunakan dengan desinfektan.
3)Bahan dari saluran pencernaan unggas harus dikubur dan dibakar.
4)Tidask mengeluarkan kandang dan sisa-sisa unggas dari lokasi peternakan.
c)Campak
Gambar: virus campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus. Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.masa inkubasinya sekitar 10 hingga 12 hari. Di awal masa inkubasi virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas yang menyebabkan gejala batuk kering dan radang tenggorokan. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh, terutama kulit, sehingga terlihat bercak-bercak merah di kulit.
d)Cacar Air dan Herpes Zoster
Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama, yaitu varicella zoster virus (VCV). Virus ini dapat langsung menyebabkan penyakit atau dapat menetap selama beberapa tahun, baru kemudian menimbulkan penyakit.
Gambar: virus cacar air / herpes zoster
Masa inkubasi cacar airsekitar dua minggu. Gejala penyakit cacar air adalah demam, sesak napas, pegal linu, dan timbul gelembung-gelembung berair kulit yang terasa gatal.
Herpes zoster merupakan penyakit lanjutan dari cacar air. Penderitanya adalah orangyang sebelumnya terkena cacar air. VCV yang menetap di ujung sraf selam bertahun-tahun dapat aktif kembali ketika daya tahan tubuh menurun dan menyebabkan herpes zoster. Herpeps zoster ditandai dengan timbulnya gelembung seperti cacar air.
Penyakit cacar air dan herpes zoster dapat menular melalui udara jika udara mengandung partikel virus yang berasal dari penderita yang batuk atau bersin. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan pemberian vaksin VCV untuk mendorong kekebalan tubuh.
e)Hepatitis
Hepatitis (pembegkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Beberapa virus hepatitis yang diekenali adalah virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Gejala umumnya adalah demam, mual, dan muantah, serta perubahan warna kulit dan selaput lender terlihat kuning.
Virus hepatitis A biasanya menimbulkan hepatitis akut (timbul secara mendadak dan cepat memburuk). Virus hepatitis B dapat menimbulkan hepatitis akut maupun kronis (berlangsung secara mendadak dan cepat memburuk). Virus hepatitis B dan hepatitis C mempunyai resiko penderita kanker hati. Virus hepatits D hanya menginfeksi tubuh sudah terkena hepatitis B. virus hepatitis E biasanya menimbulkan peny6akit seeprti hepatitis A, tetapi mas ainkubasinya lebih lambat. Meskipun demikian, hepatitis E sangat berbahaya terutama jika menginfeksi ibi hamil.
Penyakit hepatits dapat menular melalui mnuman yang terkontaminasi, transfuse darah, dan penggunaan jarum suntik yang steril.
f)Polio
Polio (poliomyelitis) disebabkan oleh virus polio. Serangan virus polio menyebabkan lumpuh jika virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan sumsum tulang belakang.
Gambar: virus polio
Virus ini menyerang anak-anak berusia 1-5 tahun. Virus polio dapat hidup di air selama berbulan-bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang diminum. Dalam keadaan beku, virus ini dapat bertahan sangta lama. Penyakit ini mudah berjangkit di lingkungan dengan sanitasi yang buruk, melalui peralatan makan, bahkan melalui ludah.
g)Papilonia
Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan. Infeksi terjadi melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
h)Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh golongan paramyxovirus. Virus ini hanya memiliki RNA. Paramyxovirus dapat tumbuh di jaringan otak, selaput otak, pancreas, testis, galndula parotid, dan kadang di hati.
Penaykit gondong ditandai dengan pembengkakan hati di belakang kelenjar parotid yang berdekatan dengan telinga karena peradangan akibat infeksi. Penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita, melalui ludah, urin, dan muntahan. Gejala lainnya adalaha suhu badan 39,50C, demam, sakit kepala, nyeri anggota gerak, dan nyeri otot.
i)AIDS
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) adalah penularan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus).
Gambar: virus AIDS
HIV adalah virus golongan retrovirus yang mempunyai 2 molekul RNA. Virus tersebut diduga kuat dari virus kera Afrika yang telah mengalami mutasi. Penularan AIDS berbeda dengan penularan penyakit akibat virus lainnya. Hal ini disebabkan karena HIV langsung mati jika terdedah di udara terbuka. HIV tidak menular melalui udara, kontak biasa, ataupun melalui gigtan serangga. HIV menular melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. HIV juga dapata ditularkan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayinya.
Masa inkubasi HIV dapat berlangsung dalam hitungan bulan bahkan tahun. Tubuh yang terinfeksi HIV tidak langsung menunjukkan gejala sakit yang parah. Akan tetapi, HIV yang diam di dalam tubuh akan bereproduksi dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Tubuh penderita akan semakin rentan terhadap penyakit, akibat kekebalan tubuh yang melemah. Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker, penurunan bert badan, dan gagal jantung.
Pada penderita, HIV banyak terkonsentrasi di dalam cairan tubuh, seperti darah, seperti darah, cairan mani, cairan vagina, dan air susu. Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.
j)Ebola
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam belum diketahui. Demikian pula prosesnya menjai epidemic. Virus ebola dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit, kemudian aka mati oleh sinar ultraviolet. Virus ebola merusak jaringan dan sel tubuh dan menyebabkan kematian dalam jangka kurang dari dua minggu.
Gambar: virus ebola
Gejala awal yang ditimbulkan adalah demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan nafsu makan hilang. Gejala ini uncul setelah 3 hari terinfeksi. Setelah itu, virus ebola mulai bereplikasi. Virus ebola menyerang darah. Sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah dan menyebabkan kulit memar, mlepuh, bahkan larut seperti kertas basah. Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu penderita memuntahkan cairan hitam yang merupakan jaringan dalam tubuh yang hancur. Pada hari ke-9, biasanya penderita meninggal dunia.
Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola, misalnya darah, feses, urin, ludah, dan keringat.
k)Herpes Simpleks
Penyakit ini disebabkan oleh virus anggota famili Herpesviridae, yang menyerang kulit dan selaput lender. Virus herpes simpleks dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
Penyakit ini biasanya mengenai mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan kadang-kadang otak. Infeksi pertama biasanya bersifat setempat dan cenderung hilang timbul. Virus masuk ke dalam tubh melalui luka kecil. Pada bayi, virus sering virus sering ditularkan pada saat dilahirkan. Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual.
Gejala utama penyakit ini adalah timbulnya gelembung-gelembugn kecil, kecuali pad amata dan otak. Gelembung tersebut snagat mudah pecah. Infeksi pada alat kelamin diduga merupakan salah satu faktor penyebab tumor ganas di daerah genetalia tersebut.
l)Rabies
Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah. Hewan yang terkena rabies menunjukkan perilaku agresif atau kelumpuhan.
Virus ditularkan kepada manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang sangat bervariasi, dari 13 hari sampai 2 tahun (rata-rata 20-60 hari), timbul gejala kesemutan di sekitar luka gigitan, perasaan gelisah, dan otot tegang. Ganguanfungsi otak, seperti hilangnya kesadaran, terjadi kira-kira satu miggu kemudian. Rabies sering kali menyebabkan kematian.
Sebagai panduan menghadapi penaykti rabies, dapat dipakai teori dari Vaughan sebagai berikut :
1)Jika hewan yang menggigit tidak menunjukkan gejala rabies dalam waktu 5-7 hari setelah menggigit, dapat dianggap bahw agigitan tidak mengandung virus rabies.
2)Tidak semua hewan berpenyakit rabies mengeluarkan virus rabies dalam ludahnya.
3)Gigitan kucing lebih berbahaya dari pada gigitan anjing, karena kemungkinan adanya virus pada ludah kucing yang terinfeksi rabies lebih besar (90%) dari pada ludah anjing (45%).
4)Pencegahan penyakit pada hewan dapat dilakukan dengan vaksinasi.
m)SARS
SARS (severe acute respiratory syndrome) pertama kali muncul di Cina pada akhir tahun 2002. Di sepanjang tahun 2003 kasus SARS merebak diseluruh dunia dan menyebabkan sedikitnya 813 orang meninggal dunia. SARS disebabkan oleh coronavirus yang mengakibatkan penderita mengalami gejala seperti penderita pneumonia sehingga SARS disebut juga CVP (coronavirus pneumonia).
Coronavirus diketahui merupakan golongan virus yang menyebabkan penyakit tidak berbahaya, seperti flu dan diare. Virus penyebab SARS diduga merupakan hasil muatsi dari virus yang terdapat pada mamalia seperti musang dan rakun.
Gejala awal orang yang terserang SARS adalah demam tinggi lebih dari 380C yang disertai menggigil, sakit kepala, lesu, dan nyeri tubuh. Setelah itu, 3-7 hari kemudian penderita mengalami batuk kering dan gangguan pernapasan.
Penularan SARS terjadi melalui kontak langsung dengan penderita melaui kontak percikan cairan, misalnya batuk dan bersin. Tindakan untuk mencegah tertular penyakit ini misalnya sering mencuci tanganmenggunakan sabun dan alcohol 70%. Sebaiknya tidak menyentuh mulut, mata, dan hidung dengan tangan kotor. Apabila sedang batuk atau pilek, sebaiknya menggunakan masker untuk mencegah penyebab virus (Pratiwi, dkk, 2007: 26-30).
3. Penyakit pada Hewan yang Disebabkan oleh Virus
Jenis virus yang menyebabkan penyakit pada hewan, antara lain:
a)Polyoma, penyebab penyakit tumor pada hewan.
b)Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu.
c)Rhabdovirus, penyebab rabies.
d)Retrovirus, misalnya HIV.
e)Avian Influenza A (H5N1), penyebab penyakit flu burung yang menyerang unggas dan mamlia (Pratiwi, dkk, 2007: 30).
Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.
Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian. Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3.
2. Virus yang menguntugkan
Namun demikian, tidak berarti bahwa virus hanya memiliki peran yang merugikan. Dengan kemajuan bioteknologi dan rekayasa genetika, ilmuan telah dapat memanfaatkan virus untuk tujuan yang menguntungkan manusia. Misalnya, untuk penghasil vaksin. Virus juga dapat dimanipulasi agar membawa gen untuk suatu sifat yang menguntungkan (misalnya gen yang menghasilkan antitoksin) (ibit, 2006206). 1. Mempercantik warna dan corak bunga tulip
Jenis-jenis tulip yang sudah dikenal sejak zaman dulu mempunyai motif garis-garis, "coretan kuas," atau "jilatan api" atau mempunyai warna lain pada bagian-bagian tertentu daun bunga, sedangkan jenis-jenis yang lebih baru mempunyai pola aneka warna pada daun bunga. Sentuhan warna lain pada warna dasar bunga tulip disebabkan perubahan pegmen di bagian atas dan bagian bawah bunga.
Gambar: Bunga tulip yang terinfeksi virus
Infeksi virus mosaik yang dibawa serangga sejenis kutu menyebabkan terjadinya jenis tulip langka dengan motif indah seperti coretan kuas yang diburu orang Belanda sewaktu demam bunga Tulip mania. Virus mosaik menyebabkan tanaman tulip menderita dan mati perlahan-lahan, walaupun bunga yang dihasilkan menjadi sangat indah. Sekarang ini, virus mosaik dapat dikatakan sudah hampir musnah dari ladang-ladang bunga tulip
2.Membuat Antitoksin
Salah satu fase daur hidup virus adalah fase penggabungan. Pada fase ini, DNA virus menyambungkan diri ke DNA bakteri, sehingga di dalam DNA bakteri terkandung profag (DNA virus). Dengan kata lain, di dalam bakteri terkandung materi genetic virus. Ketika profag aktif dan DNA bakteri hancur ada yang terbawa DNA virus. Misalnya di dalam DNA virus terkandung DNA bakteri pertama. Apa bila virus ini menginfeksi bakteri kedua, dan kemudian mengikuti daur lisogenik, maka di dalam DNA bakteri kedua ini terkandung DNA virus dan DNA bakteri pertama.
DNA adalah materi genetic yang dapat menentukan sifat makluk hidup. Jika DNA berubah, maka sifat makluk hidup pun berubah. Berdasarkan prinsip ini jika di dalam bakteri kedua terdapat DNA virus dan DNA bakteri pertama maka sebagian sifat bakteri pertama dapat dimiliki oleh bakteri kedua. Jadi, bakteri kedua memiliki sebagian sifat bakteri pertama.
Melihat kasusu lisogenik ini, para ilmuan berpikir, nbagaimana kalau di dalam DNA virus sebelumnya digabungkan DNA (gen) lain yang menguntungkan, sehingga sifat menguntungkan ini dimiliki oleh bakteri yang terinfeksi. Sebagai contoh, ke dalam DNA virus disambungkan DNA (gen) manusia yang mengontrol sintesis antitoksin(pelawan penyakit). Selanjutnya oleh virus lisogenik gen tadi disambungkan ke sel bakteri. Kemudian sel bakteri kini membuat gen manusia, yakni gen penghasil antitoksin dengan kata lain, balteri yang semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia, sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia.
Apabila bakteri terus-menerus membelah diri, berarti setiap sel bakteri baru mengandung DNA manusia dan mampu memproduksi antitoksin. Antitoksin yang diproduksi dapat dipisahkan dan digunakan untuk pelawan penyakit pada manusia.
3. Melemahkan Bakteri
Contoh lain tentang virus yang menguntungkan adalah virus yang menyerang bakteri patogen. Jika DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri pathogen, maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Misalnya bakteri penyebab penyakit difteri dan bakteri penyebab demam scarlet yang berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak berbahaya jika di dalam DNA-nya tersambung oleh profag.
4. Memproduksi Vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk memproduksi vaksin. Vaksi adalah pathogen yang telah dilemahkan, sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi. Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan memproduksi antibody. Kelak jika pathogen yang sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal karena berhasil memproduksi anti bodi bagi pathogen terse
Blog ini merupakan bentuk blog paket pembelajaran Biologi yang menyajikan materi pokok Virus, dimana sasaran pembuatan blog ini di peruntukkan untuk siswa kelas X semester 1 sebagai salah satu sumber belajar mandiri.